Saturday, December 5, 2009

Sadness hiks.. hiks..

Akhir2 ini banyak sekali orang sakit disekelilingku. Yang paling membingungkan adalah sahabat yg juga adikku.. awal mula aku tau dia sering mengeluh sakit dikedua pipinya, juga kepalanya..penglihatan kabur. Ternyata ada tumor dipipi kanannya dengan cairan yg tidak penuh. Pergi ke singapore. Disana dokter hanya memberi obat untuk 6 bulan terapi, dan diberi tahu untuk check kembali 6 bulan kemudian. Ternyata yg terjadi, dalam 4 bulan (waktu check ke dokter indo karena kondisi makin engga nyaman), tumor udah memenuhi pipi kanan.. dan merambat ke pipi kiri, dan itu juga penuh.
Saat pemeriksaan ini itu untuk persiapan operasi pipinya, baru ditemukan kalau tumor yg ada di pipi kiri udah turun ke paru2 selisih engga sampai 0.5cm dari jantung. Oh, God.. moga2 pertumbuhannya bukan membesar ke arah jantung.

2 bulan lalu dia operasi untuk mengambil tumor dikedua pipinya. Bersyukur rencana awal untuk membedah pipinya dari sisi2 samping dan memotong tulang pipi untuk mengambil tumornya, berubah setelah bertemu dengan dokter ekstetika beberapa hari sebelumnya. Dan disepakati untuk membedah dari garis plg atas ujung dalam bibirnya, dan dibuka keatas. Jadi ga akan ada cacat yg terlihat dari luar.

Planning operasi selanjutnya untuk paru2 masih ditunda sambil akan dilihat lagi perkembangan selanjutnya dari tumor yg di pelipis. Entah karena apa, aku dan dia engga sreg, dan aku setuju dengan pendapatnya untuk memeriksakan lebih awal dari schedule dokter. Dan ternyata tumor yg diparu ada kecenderungan ganas. Sampai akhirnya biopsi, diagnosa dokter datang juga. Kanker ganas stadium 2B, kemo untuk bertahan hidup 3 tahun. Kanker yg dia derita jenis anaplastik. Penderita kanker pasti tau kanker jenis ini. Sel2 kanker yg ada dimana2 dan bisa sewaktu2 muncul seperti pencuri.
Saat ini sedang bingung, dari 1st opinion dan 2nd opinion dokter.. ada dua pendapat yg berbeda. Rumit sekali, karena jenis anaplastik ini tidak dapat diatasi dengan operasi.
ooh.. God.. apa yg bisa kulakukan untuknya.

ASISTEN RUMAH TANGGAku yg tercinta.

6 bulan ini juga, aku memaksanya untuk ke dokter. Dan aku baru mengetahui bahwa dia mengalami sakit di perut bagian bawah (kiri) selama 2-4 tahun lebih. Dan selama itu dia minum obat semacam ponstan tapi dengan kadar lebih keras. Aku takut dia kenapa2. Tapi dia engga mau ke dokter. aku bingung sekali. Bagaimana kalo tumor? bagaimana kalo ada apa2 dengan rahim dia? Bukannya ditangani lebih cepat lebih baik?
Terakhir dia pijat di kampung halamannya, dan katanya dukun pijat dia bilang rahim dia turun sampai kebawah dan terlambat. Aku bingung, dan kucari info di internet. ada pro kontra pendapat.
Aduh aku bingung sekali. pikirku, kalo dia ke dokter, kan aku bisa tau dengan tepat apa yg jadi masalah di perut dia. Jadi pengobatan yg dilakukan bisa tepat. Tapi dia bener2 engga mau, bener2 tipikal orang yg engga mau tau sakitnya apa. Terakhir ini, beberapa hari ini, ditelpon saudara2nya untuk berhenti kerja dari tempatku, dan harus berangkat ke malaysia untuk cari uang buat beli rumah bapak ibunya. Aku kembali bingung... selama ini aku bersyukur bgt kerjaanku untuk rumah tangga udah banyak dipegang oleh dia. Selain berpikir ttg Renata kalo aku semakin sibuk (kerja n bersih2 dll), aku juga bingung dengan sakit dia.
Jujur selama ini aku deg2an.. takut sewaktu2 dia pendarahan, yg tentu aja karena dia engga mau ke dokter untuk tau penyakitnya.. n hari itu datang tiba2. Tapi waktu denger dia akan kerja ke luar untuk jadi TKW, aku makin bingung aja. selama ini aku engga kasih dia kerjaan berat2, karena setahuku, jika dia kena tumor atau rahimnya turun, seharusnya dia engga angkat berat2 ataupun terlalu lelah. Aku juga saranin dia untuk engga sering2 gendong Re, n jika terpaksa dia harus menggendong Re, aku minta dia pake selendang. Sewaktu2 dia butuh obat, kita akan beli untuk dia. Aku udah hafal wajah dia kalo dia lagi kesakitan, juga kalo maagnya kambuh. Tapi kalo dia kerja di tempat yg dia engga tau jelas... duh.. 
n masih banyak hal yg aku khawatirkan baik dari sisiku maupun sisi dia.

Sampai sore kemaren, aku panggil dia n kulihat dia sedang duduk cuci baju2 di kamar mandi dia. aku duduk didekat dia n aku lihat dia sedang menangis hebat. Tentu saja aku kaget. Aku tanya "kenapa kamu nangis? jangan nangis..."
sambil berkata seperti itu, ga kerasa aku juga ikut nangis. Dia nangis makin keras "Lho.. nonik jangan ikut nangiisss.."
gimana aku ga ikut nangis. aku udah anggap dia kaya temanku. Umurnya engga jauh2 dari umurku, dia juga cukup terpelajar, karena sebelum bekerja di aku (sejak Renata usia sebulan), dia bekerja di keluarga teman dekat Papa selama 10 tahun.
Ah.. aku engga tau gimana jadinya nanti, hhh... banyak bgt yg harus diselesaikan n dijalani. Yg jelas hari ini dia akan pulang dulu untuk bicara dengan keluarganya. Karena Mama bersedia untuk bantu jika dia butuh sesuatu.

Sementara.. aku akan menculik adik angkatku untuk bantu2 aku jualan. Moga2 dia bisa bantu aku reply email atau balas sms yg overload sampe lemot engga karu2an itu karena sms yg belum dibuka aja mencapai 580an hari ini... :'(( huaaaaaaa.....