Wednesday, July 14, 2010

Roseola vs Campak vs Rubella


Apa sih bedanya??
Banyak bunda yg engga bisa bedakan.. karena emang bedanya tipis banget.
smoga bisa jadi patokan ya Bun..


ROSEOLA
Roseola sebetulnya termasuk penyakit yang umum diderita anak usia 6-36 bulan. Cuma karena panasnya yang langsung tinggi, yang ada mommies langsung panik. Apalagi pake ruam ya, nyaru sama campak atau rubella.
Penyebab roseola adalah virusherpes tipe 6 dan 7. Masa inkubasi (masa dari mulai terinfeksi sampai timbulnya gejala) adalah sekitar 5-15 hari. Biasanya penyakit ini berlangsung selama 3-7 hari.
Gejala-gejala roseola:
  • Panas tinggi mendadak dan langsung diatas 39C bahkan bisa 40.6C.
  • Panas berlangsung 3-5 hari.
  • Pada beberapa anak, demam bisa didahului (atau bersamaan dengan) sakit tenggorokan, hidung berair, ato batuk.
  • Pada saat suhu tubuh mulai tinggi, 5-10% penderita mengalami kejang demam (kejang akibat demam tinggi).
  • Bisa terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di belakang kepala, leher sebelah samping dan di belakang telinga.
  • Pada hari keempat, demam biasanya mulai turun.
  • Saat demam turun ruam akan muncul. Ruam bisa berbentuk timbul maupun rata. Munculnya terutama di dada dan perut dan kadang menyebar ke wajah, lengan dan tungkai. Ruam ini tidak menimbulkan rasa gatal dan berlangsung selama beberapa jam sampai 2 hari.
Penanganan:
  • Roseola merupakan infeksi virus, jadi tidak memerlukan obat, apalagi antibiotik. Antibiotik tidak mempan untuk virus.
  • Bila anak berbakat kejang demam, siapkan obat anti kejang.
  • Berikan parasetamol saat demam diatas 38,5C dan anak gelisah atau rewel.
  • Perbanyak minum dan pemberian cairan. Banyak asupan cairan selain menghindari dehidrasi, juga membantu menurunkan panas.
  • Bisa juga dilakukan kompres air hangat atau berendam air hangat untuk meredakan panas.

CAMPAK
Dari ketiga penyakit ini, yang paling berbahaya adalah campak. Campak disebabkan olehparamiksovirus. Sebenarnya bukan campaknya yang berbahaya, tapi komplikasinya seperti:
  • radang telinga yang disebabkan oleh bakteri.
  • bronkhitis, laryngitis, atau croup (batuk menggonggong).
  • pneumonia atau radang paru-paru.
  • radang otak (encephalitis).
  • kadang terjadi trombositopenia (penurunan jumlah trombosit), sehingga penderita mudah memar dan mudah mengalami perdarahan.
  • masalah pada kehamilan, seperti keguguran, kelahiran prematur, atau bayi lahir dengan berat badan rendah.
Dari beberapa komplikasi ini, yang bisa berakibat fatal adalah radang paru-paru dan radang otak.
Penularan virus ini termasuk cepat dan dalam 10-12 hari setelah tertular, gejala mulai muncul.
Gejala-gejala campak:
  • Hidung berair dan sedikit batuk.
  • Mata berair dan radang mata (conjuctivitis), termasuk photo phobia (silau bila melihat cahaya).
  • Muncul bercak putih-abu di dalam mulut (pipi bagian dalam), yang dinamakan Koplik Spots atau bercak koplik.
  • Demam tinggi bertahap (38-40,5C).
  • Pada saat demam memuncak, ruam merah-merah mulai muncul. Mula-mula di daerah muka, disekitar garis rambut dan belakang telinga. Kemudian menyebar ke dada dan punggung. Lalu berlanjut ke paha dan kaki. Ruam ini mungkin agak-agak gatal pada beberapa anak.
  • Ruam bisa berbentuk timbul maupun datar.
  • Banyak atau sedikitnya ruam juga menandai berat ringannya campak. Makin banyak dan penuh ruamnya di sekujur tubuh, makin berat juga penyakitnya.
  • Ketika demam mulai menurun, bintik merah juga berangsur menghilang sesuai urutan timbulnya.
Pencegahan & Penanganan:
  • Berikan imunisasi campak pada usia 9 bulan, karena pada usia ini kekebalan tubuh atas campak yang dibawa dari lahir sudah menurun.
  • Bila tidak memberikan imunisasi campak pada usia 9 bulan, berikan MMR pada usia 12 bulan.
  • Karantina penderita supaya tidak menulari orang lain, selama selang waktu 4 hari sebelum dan sesudah ruam muncul.
  • Berikan parasetamol saat demam diatas 38,5C dan anak gelisah atau rewel.
  • Waspada kejang demam pada anak yang berbakat kejang.
  • Berikan banyak cairan. Bisa minuman, ato makanan berkuah banyak.
  • Uapi ruangan/kamar untuk meredakan batuk dan sakit tenggorokan.
  • Bila sakit mata dan silau, redupkan lampu, kurangi menonton TV dan komputer.
  • Bila terjadi komplikasi bakteri, akan diresepkan antibiotik oleh dokter.

RUBELLA (Campak Jerman)
Berbeda dengan campak, rubella tidak terlalu menular. Pada anak-anak, rubella tidak memerlukan penanganan yang khusus. Demamnya cenderung ringan, ruamnya juga tidak separah campak. Namun akan memerlukan perhatian khusus dan pemantauan ketat apa bila penderita adalah ibu hamil. Pada wanita hamil terutama trimester 1, rubella dapat menyebabkan keguguran, kematian bayi dalam kandungan atau kelainan bawaan pada bayi.
Penyebab penyakit rubella adalah virus. Penularan virus ini termasuk cepat dan dalam 14-21 hari setelah tertular, gejala mulai muncul.
Gejala-gejala rubella:
  • Demam ringan maksimal 38.9C.
  • Sakit kepala.
  • Hidung tersumbat atau berair.
  • Pembengkakan pada kelenjar getah bening di belakang leher dan dibalik telinga.
  • Ruam merah muda di seluruh tubuh.
  • Sakit persendian, terutama pada perempuan muda.
Pencegahan & Penanganan:
  • Berikan imunisasi MMR pada usia 12 bulan dan 4 tahun. Vaksin rubella merupakan bagian dari imunisasi rutin pada masa kanak=-kanak. Vaksin MMR diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun.
  • Walau Rubella tidak seberapa menular, tetap karantina penderita supaya tidak menulari orang lain, selama selang waktu 7 hari sebelum dan sesudah ruam muncul.
  • Berikan parasetamol saat demam diatas 38,5C dan anak gelisah atau rewel.
  • Berikan banyak cairan. Bisa minuman, ato makanan berkuah banyak.
  • Uapi ruangan/kamar untuk meredakan hidung tersumbat.
Khusus penderita wanita usia subur/ibu hamil:
  • Wanita usia subur bisa menjalani pemeriksaan serologi untuk rubella. Jika tidak memiliki antibodi, diberikan imunisasi dan baru boleh hamil 3 bulan setelah penyuntikan.
  • Vaksinasi sebaiknya tidak diberikan ketika ibu sedang hamil atau kepada orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan akibat kanker, terapi kortikosteroid maupun terapi penyinaran.


http://abumuthmainnah.blogdetik.com/2009/04/12/jangan-anggap-remeh-campak/
http://mayoclinic.com/health/measles/DS00331
http://medicastore.com/penyakit/36/Campak.html
gambar:
http://www.medicastore.com/
http://mayoclinic.com/