Saturday, July 26, 2008

'suami' yg melahirkan, isteri yang menyusui-jawa pos

Rating:★★★★★
Category:Other
Baca koran jawa pos tanggal 25 juli kemaren?
ttg Thomas Beatie (transgender) yang melahirkan bayi, dan isterinya yang menyusui bayinya.

Bukan mau menyetujui masalah transgendernya lho.. tapi ttg si Nancy-nya, si isteri.. yang tanpa melahirkan mampu menyusui bayi 'mereka'.
Mereka berupaya supaya dapat menyusui bayinya.
Ini yang patut digaris bawahi.
1. Wanita yang tidak melahirkan menyusui bayi
2. Perjuangan untuk bisa menyusui
3. Tidak adanya pikiran untuk memberi susu formula
4. Ternyata hal2 yang selama ini di 'rumus'kan dan disimpulkan oleh banyak ibu di indonesia, bisa diatasi

Pada saat membaca berita itu,

suami aku hanya berucap sambil mangut2, "Ternyata terlalu mudah dan dini untuk menyimpulkan 'aku tidak dapat menyusui' seperti yang banyak temanmu katakan. Terlalu dini juga untuk mengatakan ngga bisa menyusui karena ASI sedikit. Lalu masalah sebenarnya apa ya..!?!!"

aku: gitu ya.. ya itu permasalahan di negara kita. Kalo ini terjadi di Indo, pasti udah mempersiapkan pilih sufor yang bagus dari kehamilan 7 bulan.


suami: Iya kali ya.. wong banyak yang melahirkan sendiri banyak yang udah cari sufor sejak masih hamil. Itu si xxx, xxy, xyy (nyebutin nama2 temen2nya), katanya ASInya ngga keluar.. wih, banyak banget wanita di Indo yang ASInya ngga kuar. Sampe2 di negara sono ada yang ngga melahirkan tp ASInya bisa keluar.

Yah.. itu hanya percakapan antara suami dan isteri keluarga Mr. Santosa. Yang ngenes n terasa nyelekit di dada pas baca ada wanita ngga melahirkan ambil treatment dan usaha untuk bisa menyusui.
Di desaku, nenek2 aja nyusuin cucunya. Hiks..

Ini aku copy pastekan beritanya ya..


Jum'at, 25-07-08

Thomas Beatie Pamer Bayinya

OREGON -- Baru tiga pekan menjadi ayah, hidup Thomas Beatie berubah drastis. Seperti seorang ibu yang baru melahirkan anak pertamanya, pria yang lebih dikenal sebagai Pregnant Man itu pun begitu memuja buah hatinya. Ayah pertama di dunia yang mengandung itu memamerkan foto Susan Juliette, putrinya, pada publik.

"Dia sangat berharga. Sekejap pun saya tidak bisa berpaling darinya," ujar Beatie dalam wawancara publik pertamanya setelah resmi menjadi ayah. Kepada majalah People, pria 34 tahun itu mengaku bahwa kini menggendong Susan menjadi rutinitas terindahnya. Sebagai ayah yang sembilan bulan membawa sang buah hati dalam rahimnya, naluri keibuan pun tumbuh dalam hatinya.

Kendati tidak bisa menyusui, bagi Beatie, momen memberikan Air Susu Ibu (ASI) untuk sang putri tetap menjadi masa yang paling membanggakan. Sebab, dia tidak pernah melewatkan detik-detik menyusui yang biasanya terjadi malam hari itu. Dengan bantuan hormon laktasi dan stimulasi fisik menggunakan pompa payudara, sang istri Nancy mampu menyusui Susan. "Saya selalu mendampingi mereka sambil menonton TV," ujar Beatie.

Dilahirkan di St. Charles Medical Center, Bend, Susan menjadi karunia terindah pasangan unik tersebut. "Susan adalah sebuah keajaiban! Akhirnya, kami memiliki keluarga utuh seperti yang kami damba selama ini," papar pria yang terlahir sebagai perempuan tersebut. Dia pun bisa membuktikan bahwa pilihannya untuk tidak mengangkat rahim saat bertransformasi menjadi laki-laki sekitar 10 tahun lalu, memang tepat.

Jika dulu Beatie berubah total menjadi pria dan mengangkat rahimnya, maka Susan tidak akan pernah terlahir dari perut sang ayah. Sebab, Nancy terpaksa harus menjalani operasi pengangkatan rahim akibat gangguan reproduksi. Berkat inseminasi buatan, dengan sel telur Beatie dan sperma donor, pasangan asal Oregon itu kini memiliki keturunan. Susan dilahirkan pada 29 Juni sekitar pukul 20.55 waktu setempat bukan lewat operasi caesar.

Tanpa menjelaskan lebih lanjut tentang proses persalinan yang dimaksud, Beatie mengatakan bahwa persalinan Susan memakan waktu 40 jam. Selama proses itu berlangsung, Nancy selalu setia mendampinginya dan terus memberikan semangat. "Detik-detik terakhir menjelang kehadiran Susan, semuanya terlihat seperti adegan slow motion," papar Beatie. "Sangat menakjubkan dan kami menangis bahagia," timpal Nancy.

Tidak seperti kaum ibu yang mengalami masalah berat badan pasca persalinan, Beatie sama sekali bebas dari problem tersebut. "Berat badan saya justru turun sekitar 1 kilogram dari berat badan awal, sebelum mengandung Susan," ujarnya. Yang lebih penting, dia dan Susan berada dalam kondisi kesehatan yang benar-benar fit. Berbeda dengan perempuan, ayah baru itu pun bebas dari stretch mark. (people/hep)

3 comments:

  1. berita ini ada di yahoo hari ini...hmm...aku ga tau apa ini berita baik apa engga...yang pasti menyalahi agama..

    ReplyDelete
  2. hmm baru tau t'nyata "pria" melahirkan itu maksudnya dia wanita yg transgender jd pria toh....
    makanya sempat heran ada pria bisa mengandung...
    well, setiap orang punya jalan sendiri² untuk bahagia... walopun caranya sedikit menyimpang 'n tidak normal... tp gpp lah...
    saya ikut bahagia ngeliat orang laen bahagia *cieee illeeeh*

    ReplyDelete
  3. setujuuu... saya juga uda janji yang kedua usaha lebih keras hehehee (jujur yang pertama emang ga niat banget)

    ReplyDelete