Saturday, May 10, 2008

LULUS ASIX -Postingan di milis AFB

Wuaahh.. PUJI TUHAN sebesar2nya.. Jie, Mom n Dad lulus ASIX.

Makasih Tuhan.. Makasih..

 

Postingan di milis AFB

Moms..

aku baru sempet posting sekarang. Sibuk siapin MPASI n babtisannya Re selama ini, dan beberapa acara tambahan lainnya (yang makin menambah kesibukanku)

 

PUJI TUHAN, aku mengucap syukur sebesar2nya kepada Tuhan, Tanggal 29 April kemaren kami ber3 akhirnya lulus ASIX.

Duh,.. ngga terasa juga udah 6 bulan. Ngga terasa Re udah usia 6 bulan, ngga terasa aku n hubby udah jadi breastfeeding mom n dad, kami dah nyusuin selama 6 bulan. Ternyata aku bisa melakukannya, seperti yang Moms udah lakukan disini. ASIX!!

 

Ternyata aku bisa tinggalkan pekerjaanku untuk menjalani keputusan untuk nyusuin Re + membesarkan Re sendiri. Meski karierku pun sedang beranjak naik, keputusanku untuk 'pulang' dan meninggalkannya demi  konsenterasi ke Re, ternyata mendatangkan banyak jalan baru yang terbuka, malahan, saat ini aku adalah full time Mom n full time worker.

 

Aku mau mendongeng panjang lebar ah..

 

Ingat2 1 tahun lalu, pertama kali aku gabung di AFB, saat aku sedang hamil muda Renata..

aku juga ngga ngerti kenapa aku bisa nemuin milis ini, dan gabung. Aku cuman percaya, Tuhan yang bukakan jalan buat kami,

karena Dia menyayangi Renata. Dan ingin Re mendapatkan yang terbaik. Karena tekad bulatku semakin kuat sejak aku gabung milis ini.

Cara demi cara, tips demi tips, kebenaran demi kebenaran,.. makin lama makin terbuka, n aku makin tau bagaimana cara aku harus berjuang mulai saat itu.

Aku masih ingat,

-perjuangan yang pertama adalah saat2 kehamilanku..->membaca bertumpuk2 artikel, pengalaman2, sharing2 dari yang berhasil dan gagal, mempelajari n menganalisa

-perjuangan berikutnya adalah pada pola makan,.. berharap pola makan ini bisa menjauhkanku dari kondisi ASI tidak keluar

-perjuangan selanjutnya adalah menganalisa dokter kandungan, anak, RS dan pengetahuan perawat2 di RSnya,.. dan keputusan kami saat itu.. pindah!! aku mau IMD. 

 Keputusan ini kami buat saat usia kandungan 7-8m, termasuk nekad karena aku diwajibkan caesar menurut bberapa dokter berhubung plasenta previaku total

-perjuangan kembali muncul saat usia kandungan ke 37, mulai ke klinik laktasi.. belajar merawat n me-massage payudara prenatal untuk merangsang prod ASI.

-perjuangan yang berat adalah saat persalinan, dimana suster yang udah aku 'pegang' pindah ke luar negeri, dan yang kuhadapi adalah perawat2 yang lain. Tiba2 aja aku merasa "wah.. ngga bisa tenang2 seperti yang kuduga", ternyata emang benar.. dari awal persalinan, sampai saat IMD, aku terus menerus berusaha 'berjaga'. Puji Tuhan banget suamiku sangat handal 'menggantikan'ku. Keliling sana, keliling sini, untuk memastikan, tidak ada sufor, tidak ada botol, IMD harus dilakukan, jangan dibedong, jangan disusukan langsung ke puting, jangan dimandikan dulu.. dll.. dll.. target utama, IMD harus lancar. Ternyata Tuhan emang mengabulkan doa kami, malam sebelumnya aku jatuh, dan plasenta yang masih menutup jalan lahir naik dalam sehari itu. Aku berterima kasih juga buat dokter Maya yang sama sekali ngga men-schedule-kan aku untuk caesar, dan bersedia mendampingiku menanti2 mujizat bahwa Re akan lahir normal, dengan kondisi yang sangat riskan ini. Thx dok..

Dan akhirnya dalam tiga jam sejak kontraksi awal, sudah bukaan 9, ngga perlu lagi caesar dan 5 menit kemudian Re lahir.

 

IMD ternyata ngga bisa dipasrahkan begitu saja untuk bisa menjadi ideal seperti yang kita ketahuin n inginkan. Banyak paramedis yang kurang jelas juga. Banyak pula aturan RS yang udah ditanamkan, seperti yang biasa kita dengar selama ini.. "dibersihkan dulu ya bu, biar enak.. kalo ngga dibedong nanti kedinginan, bu.. kok belum maju? bayinya ngga bisa kali bu, ditempel langsung aja ya.. yang penting kan seperti kata ibu, bayi bisa langsung nyusu pas lahir..udah ya bu, biar bayinya dibawa keruang bayi.. dll..dll.."

Bersyukur udah baca banyak hal di milis ini sebelumnya. Jadi ngga mempan. Aku tahan2 bayinya, pas suster ngomong aku ngga dengerin, pas diminta pura2 ngga denger, abis ngelahirin jemput2 baby diruang bayi, suruh papanya bolak balik liat, si Re di 'botol'in ngga.

Dari kurang lebih 20  bayi yang ada diruang bayi.. Re satu2nya yang bertuliskan ASI EKSLUSIF. Dia jadi terlihat beda waktu di 'display'. Iseng pas jam kunjung, aku liat kesana, pengen tau apa yang dikometarkan orang ttg Re. Ternyata, selain "wuih,.. rambutnya.. wuih.. merahnya..", beberapa orang yang melihat mengernyitkan dahi n berguman, "ASI".. entah apa yang ada dipikiran mereka saat itu. Fiuuhh.. pokoknya ngga dikoment'in "sinchan' kaya bayi yang disebelah Re aja, aku udah lega.

IMD emang luar biasa.. suster2 di pojok ASI, meski kurang pengetahuan, mereka bilang Re paling pandai menyusu,"Ibu IMD soalnya ya.. bayinya udah langsung pinter meski belum sehari, tinggal ibunya aja yang belajar pelekatannya."

Malam itu, malam pertama kami berjumpa secara fisik, Re tidur seranjang denganku, kamarku bukan rooming in, aku pesan kelas III sebenarnya, tapi tiba2 penuh dan aku dipindahkan ke IIIA dimana aku sendirian dikamar itu, jadilah.. kami tidur ber3 sekamar. Kami bilang sama susternya "sus.. ini kan aku sendirian dikamar, lagian ngga ada pengunjung, juga aku kan nyusuin, malam hari masa2nya bayi baru lahir aktiv menyusu, daripada aku bolak balik ke pojok ASI, antar Theofillia (nama depan Renata), ke kamar ya.. gpp aku yang urus, kalo ada apa2 suster aku panggil." Dia bilang, "ibunya ngga istirahat?" aku jawab lagi,"Daripada aku bolak balik kesini sus.. aku makin cape" (soalnya aku bikin surat buat suster2nya diruang bayi untuk njagain mereka kan shift2an, takutnya pas ganti perawat, mereka ngga ngerti mauku. Dan aku tulis disana kalo aku ngga mau bayiku dikasih sufor n botol, kalo Re lapar, panggil aku. Kalo dalam 2-2.5 jam aku ngga dipanggil, aku akan tetap datang dan nyusuin Re.->udah aku hitung2, 24jam dibagi 8-10 ya sekitar 2.5-3jam menyusui, dan belum kalo re nangis.. pokonya gmn caranya bisa sering2 ketemu Re, Jadi kalo mereka ngga panggil aku, ya aku yang datang.. biarin susternya ruang bayi bosan liat wajah aku muncul terus disana kalo ngga mau nganter :D).

 

Tapi perjuangan ngga berhenti disana.. Ternyata Re beda gol darah denganku, dan siap2 aja, jaundicenya lebih dari 3 hari. Dan ASIku belum keluar

Ternyata benar, hari kedua udah mulai kuning.. sampai hari ke5 Re masih kuning, hari ke3 kami pulang.. baru 2 hari Re ditanganku, hari ke 5 itu Re balik ke RS untuk kontrol.. apalagi mekonium re ngga keluar selama dirumah, Re diputuskan sinar,  Aku sedih banget. Untungnya juga, pada saat hamil kami sudah beli pompa, dan pompa ini yang meneruskan rangsangan untuk tetap memproduksi ASI. Seperti yang sudah kuceritakan di milis ini 6 bulan lalu, Aku n suami memutuskan untuk menemani Re di RS dan meminta waktu menyusui langsung selama diijinkan, walau ASIku belum keluar, bagaimanapun, aku ga mau merasa sendirian, juga bonding  harus tetap kami dapat. Malam hari, tiap 2 jam sekali aku bangun untuk memompa, mengumpulkan ASI untuk Re. Di RS, toilet, di mobil,.. aku juga terus memompa, sambil menuruti anjuran dokterku, ngemil kacang sangrai n minum air kacang hijau (ich.. makanan yang paling ngga aku suka.. kacang!!).

Puji Tuhan, malam hari ke6, PDku bengkak, dan pagi jam 6, aku loncat dari tempat tidurku karena basah kuyup. ASIku keluar.. aku n suami berpelukan, "kita berhasil.. aku punya ASI buat Re" aku senang sekali. Pagi itu aku bisa antar 4 kali lipat dari biasanya.. kata suamiku, wajahku cerah bgt walau ngga istirahat sejak persalinan. Gmn ngga.. aku bahagia sekali, "ibumu bisa kasih kamu ASI, nak.."

 

Keluarnya ASIku dihari ke 6 ini yang membuatku berpikir.. berarti terlalu mudah untuk memutuskan ASI tidak keluar seperti yang orang2 bilang selama ini.

Dan terlalu dini untuk memutuskan memberikan sufor karena alasan ini. ASIku juga ngga keluar. Tapi aku berhasil memberikan ASIX selama 6 bulan tanpa kekurangan.

Renata pun sangat gendut (walau sekarang sempet turun, mgkin karena merangkak n keluar gigi kali ya..)

Perkembangannya pun aku bilang cukup bagus, benar kata moms disini, lincah sekali bayi ASI

dengan bobot yang (aku ngga mengatakan 'bisa dibilang') selalu dibilang "ndut", tapi Re tengkurap sendiri diusia 3mg, 2 bln udah bolak balik diranjang, 3m2w udah maju merayap, 4m1w udah ongkong2, dan 5m udah merangkak kemana2. Bukan cuman motoriknya.. perkembangan lain juga cukup baik, Re bisa diajak bicara, mengerti dan lulus potty cukup cepat pula.. (seperti yang pernah dr Utami bilang: ASI menumbuh kembangkan otak dan saraf2 lainnya) Hmm..mau bilang apa ttg bayi ASI, paling ngga ini bisa paten menutup mulut sodara2ku dan teman2ku yang mendebat keputusanku untuk menyusui bayiku dengan ASI, dan bukan memakai susu yang mereka beri ke bayi mereka. Fiuuhh..!!

 

perjuangan lain dibulan pertama adalah.. puting lecet, retak n luka (huaaa... bener2 keliatan robeknya pas itu..) sakit banget oei...

Tapi lebih sakit lagi mastitis dihari ke 28, plus demamnya. Hari2 yang penuh dilema..

ingin hati memberi, sakitnya bukan main. Menyusui sambil mengatupkan gigi dan teriak dibalik bantal (supaya re-nya ngga denger).

Belum lagi demamnya yang sampe 39 lebih itu. Sudah memakai celana training, baju dan jaket, kaos kaki dan selimut 2 lapis aja masih menggigil kedinginan, sedang kalau menyusui, harus buka baju. Saat2 itu bener2 masa menyusui berlimpah tangis.

 

Belum masuk bulan ke 3 alergi2 pada bayi mulai menampakkan diri, dan saat itu pula aku harus berjuang lagi. Aku tirakat.

Tapi demi Renata, aku akan membuang semua kesukaanku. Aku ngga mengkonsumsi susu dan turunannya (keju, roti, biskuit, mayonaise, salad, pizza :(  dan semua yang mengandung susu), demikian pula dengan telur dan turunannya..segala yang ada telurnya. Ayam, seafood (udang, cumi, ikan, kepiting, dll), kacang2an, dan semua yang tinggi protein.

Buat beberapa orang mungkin ada yang bilang mudah. Buat aku.. TIDAK MUDAH. karena semua yang kusebutkan diatas.. adalah kesukaanku (kecuali kacang!!).

dan itu adalah konsumsi yang telah menjadi kebiasaan di lidahku selama kehamilan.. yang tentunya, sekarang menjadi sangat sulit untuk melepaskan begitu saja.

Minggu2 awal adalah saat yang sangat berat buat aku, apalagi lihat bread talk yang mamaku beli, mayonaise, lewat pizza (kalo alergi 2nya sampai 2 tahun..gmn ya.. aku membayangkan ngga akan menyentuh semua itu selama 2 tahun.. bye2 pizza.. bye2 mayonaise n salad.. bye2 hotdog..).

Aku ingat, sekitar minggu kedua, aku sampai mimpi. Mimpi menggigit roti, dan rasanya disana wuuuueeeennnaaaakkkkk banget.

Mmmm.. nyam2.. di lidah terasa bgt. Bangun2 aku jadi makin ingin makan roti.

Hari ini.. ternyata udah hampir 4 bulan aku ngga makan semuanya itu. Bagaimanapun, AKU HARUS MENYUSUI.. !! AKU AKAN TETAP MENYUSUI..!! go to master..

 

Perjuangan ngga berhenti sampai disini.

 

Makasih Moms..

makasih milis tercintaku yang selalu kubanggakan.

Pertumbuhan n perkembangan Renata juga ngga lepas dari milis ini.. produknya AFB juga.

salam juga dari papanya Renata.

 

 

Irene

RENATA's Mom (yang lagi belajar udek2 bubur tepung beras)

6 comments:

  1. Slamat ya sis buat perjuangannya.. saya ngga sekuat sis dalam menjalankan ASIX. RS harus dikerasin juga ya dalam ASIX supaya baby yang diberi sufor..
    duhh...

    ReplyDelete
  2. iyaaa.. lha mereka itu kan sektor jasa juga lho.. dokter, RS, bidan dll itu kita jangan lupa melihatnya sebagai sektor swasta dibidang jasa.. sama kaya kita yang kerja studio foto, salon, travel agent, dll.
    Jadi pendapatan juga diperhitungkan lho..
    mereka juga berhak untuk bekerja sama dengan produsen2 sufor dan obat2an, jadi jangan salahkan mereka, toh mereka kalo mencapai target juga ada bonus2nya, jadi kitanya yang musti pintar2..

    ReplyDelete
  3. salut deh ama perjuangan smp bs lulus asix..
    ku jg pengen nih tar bs kasih asix ke bayiku (skrng lg hamil 7 bln).
    mo nanya nih...asi mba kan baru kluar pd hari ke-6, trs selama itu Re minum apa?
    Setauku baby emang mampu bertahan smp 2x24 jam, klo smp 2 hari itu blm kluar trs gmn, pasti udah diojok2in buat sufor.

    ReplyDelete
  4. makasih sis..
    PD aku bengkak pas hari ke enam subuh. pagi jam enam aku loncat bangun karena bajuku basah kena ASI.
    Sebelumnya ASI yang keluar dikiiiiit banget, mompa setengah jam ngga sampe 10cc
    ini sebenernya karena beberapa sebeb yang sebenarnya bisa dihindari. Salah satunya memiliki waktu lebih banyak untuk menyusui n bersama baby. Hal yang menghambat aku adalah aku terima terlalu banyak tamu di RS yang jamnya kurang ketat. Aku emang udah tekad, jadi mau ada tamu ato ngga aku ke pojok ASI untuk nyusuin Re.. apalagi kalo udah waktunya.
    Tapi kadang mamaku panggil2 aku untuk nemuin tamu dll..
    padahal tamunya ngga berhenti2 datang. Yaa.. gt. Padahal 50%nya ngga aku kasih tau kalo aku dah lahiran Re.
    Nanti jangan begitu ya..

    ReplyDelete
  5. tulisan mom irene slalu menginspirasi. bahasanya kalem n menyentuh. hiks.... bener deh, jadi nangis
    aq kopi y mbak... tx

    ReplyDelete
  6. mbak irene, dulu alerginya renata kayak apa? anakku skrg juga muncul alergi nih. kulitnya merah2, bahkan di beberapa tempat muncul bisul. kasian banget. DSA-nya udah larang aku makan telur, seafood dan kacang. tapi udah 2 minggu masih begitu juga. malah bisulnya muncul di makin banyak tempat. kalo boleh tau makanan apa aja yang dulu mbak stop? sedetil-detilnya ya mbak. kalo terlalu banyak, makanan apa aja yg aman dikonsumsi? apa bener harus stop makanan yang protein tinggi? atau protein hewani aja. tq ya mbak..

    ReplyDelete